Home » , » Green Building

Green Building

sumber gambar : http://www.ukgbc.org/

Sektor bangunan di Indonesia memiliki kontribusi yang cukup besar terutama dalam konsumsi energi, konsumsi air, pemakaian lahan, dan beberapa masalah lainnya yang memiliki potensi berdampak terhadap lingkungan, untuk itulah perlunya menerapkan suatu konsep bangunan hijau (green building). Pada dasarnya green building merupakan salah satu praktek dalam membangun, yang dimulai dari pekerjaan struktur hingga pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan. Secara nyata hal tersebut harus diupayakan agar pelaku pembangunan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang ada seefisien mungkin, dalam satu siklus hidup sebuah bangunan. Jadi tidak hanya bermodal desain saja, tetapi harus direalisasikan dalam proses konstruksi, pemeliharaan bangunan hingga proses renovasi dan dekonstruksi, jika kondisinya perlu dilakukan pada bangunan yang ada. Green building adalah konsep yang menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan lahan, air, energi, dan bahan material maupun sumber daya lainya.
Inti dari konsep green building yang sebenarnya adalah bangunan yang ramah terhadap lingkungan. Bangunan yang mampu mengolah secara efisien segala jenis bentuk potensi energi yang ada dan mampu menekan sumbangan polutan ke alam. Bangunan hijau (green building) tidak boleh dimaknai dengan sekedar bangunan yang di warnai dengan cat warna hijau, juga tidak hanya bangunan dengan halaman yang luas untuk taman.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan energi alamnya. Mulai dari laut, sungai, panas bumi, angin, sinar matahari semuanya menyimpan potensi energi yang sangat besar. Maka konsep green building yang bisa diterapkan juga beragam dan bisa dibangun di mana saja, baik itu di pantai, dataran rendah bahkan di pegunungan.
Selain dengan penataan lahan dan taman, bangunan yang bisa menciptakan energi listrik secara mandiri sudah bisa dikatakan sebagai green building. Energi listrik itu bisa diperoleh dengan memasang solar sel untuk mengolah energi potensial dari sinar matahari atau dengan menggunakan konsep kincir angin untuk merubah energi mekanis menjadi listrik. Green building juga harus bisa mengolah limbahnya secara mandiri semisal dengan memasang sumur peresapan untuk membuang limbah rumah tangga yang berupa air kotor. Itu adalah beberaapa contoh konsep green building untuk rumah tinggal. Konsep yang lebih luas tentang green building saat ini juga masih terus berkembang untuk bangunan-bangunan komersial, tak hanya bangunan 1 atau 2 lantai tetapi bangunan bertingkat pencakar langit juga sudah banyak yang menerapkan konsep ini.
Jika setiap rumah penduduk disuatu wilayah memiliki solar sel maka setiap rumah akan mampu memproduksi listrik secara mandiri. Mengingat kondisi iklim alam indonesia yang sangat menunjang untuk konsep itu maka keuntungan pasti bisa dimaksimalkan, produksi listrik yang sebagian besar menggunakan tenaga uap dengan memanfaatkan minyak bumi dapat ditekan sehingga penghematan besar-besaran bisa dilakukan.
Untuk menciptakan sebuah bangunan yang dapat dikatakan green sebetulnya tidaklah sulit, semua itu akan berpulang pada komitmen setiap individu sebagai perencana sebuah bangunan. Karena bisa jadi masing-masing hanya melihat bahwa untuk mewujudkan green building akan menelan biaya yang cukup mahal. Namun, jika mau berhitung, dengan menggunakan konsep green building yang melekat pada bangunanya sebenarnya akan menjadi lebih murah jika dilihat perspektifnya kedepan. Hal itu terjadi karena dalam konsep green building pemakaian energi akan jauh lebih efisien, belum lagi terkait dengan pemakaian materialnya khususnya untuk bangunan komersial seperti pertokoan, perkantoran, hotel, mall dan lain-lain.


Memang benar pada awal pembangunan dengan konsep green building akan terasa lebih mahal tapi sekali lagi manfaatnya sangatlah besar. Ini seperti konsep berwirausaha. Memang pada dasarnya dibutuhkan sebuah investasi besar untuk penghematan secara permanen dan untuk mendapatkan keuntungan secara berkesinambungan.

0 comments:

Post a Comment